Liga Spanyol

Penyakit Kronis Barcelona: Tertinggal Gol, Sulit Mengejar

Barcelona selalu kesulitan ketika harus kebobolan lebih dulu. (Twitter/@BarcaWorldwide)
Barcelona selalu kesulitan ketika harus kebobolan lebih dulu. (Twitter/@BarcaWorldwide)

CORNER NEWS – Kekalahan 0-1 dari menjamu Cadiz, Senin (18/4/2022), seakan membenarkan penyakit lama Barcelona. Ketika lebih dulu kebobolan, Barcelona biasanya selalu kesulitan mengejar ketertinggalan dan tak jarang akhirnya menyerah kalah.

Penyakit tersebut yang menginfeksi Barcelona dalam empat laga terakhir. Bertemu Eintracht Frankfurt di dua laga babak perempat final Liga Europa, Barcelona kebobolan lebih dulu sebelum akhirnya ditahan imbang 1-1 di leg pertama dan ditekuk 2-3 di leg kedua.

• Barcelona Dihukum Pendukungnya
• Barcelona Menyerah Mengejar Real Madrid

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dua laga lainnya terjadi di pentas La Liga lawan Levante dan Cadiz. Menghadapi Cadiz yang terpuruk di papan bawah klasemen, Barcelona tertinggal 0-1 dan tidak mampu menyamakan kedudukan sehingga akhirnya menyerah kalah.

• Skandal Camavinga Warnai Kemenangan Dramatis Real Madrid
• Sevilla vs Real Madrid: Dua Menit, Dua Gol dan Dua Muslim

Sementara, laga lawan Levante bisa dibilang sedikit beruntung. Sempat tertinggal lebih dulu, Barcelona akhirnya mampu memetik kemenangan 3-2 lewat gol injury time Luuk de Jong.

Namun, seperti dikutip Mundo Deportivo, Barcelona lebih banyak kurang beruntung ketika berada dalam posisi tertinggal gol lebih dulu. Dari 47 laga resmi, sebanyak 22 pertandingan Barcelona harus kebobolan lebih dulu.

• Xavi: Gol Indah Telah Membunuh Barcelona
• Ternyata, Modric Ikut Berperan Singkirkan Barcelona dari Liga Europa

‘’Dari 22 pertandingan dimana Barcelona tertinggal lebih dulu, mereka hanya sebanyak enam kali mampu bangkit untuk memenangkan pertandingan,’’ tulis Mundo Deportivo. ‘’Sisanya berakhir dengan enam kali imbang dan sepuluh kekalahan.’’

Penyakit Kronis
Statistik mengerikan ini sudah terlihat ketika Barcelona ditangani oleh Ronald Koeman. Dari 13 pertandingan, sebanyak 8 pertandingan Barcelona harus kebobolan lebih dulu.

Delapan pertandingan itu menghadapi Athletic Club, Bayern Muenchen, Granada, Benfica, Atletico Madrid, Valencia, Real Madrid dan Rayo Vallecano.

‘’Dari 8 pertandingan tersebut, Barcelona akhirnya menelan kekalahan empat kali dan seri tiga kali,’’ sebut Mundo Deportivo. ‘’Mereka hanya satu kali mampu bangkit untuk membalikkan keadaan guna memetik kemenangan.’’

Sergi Barjuan yang diangkat sebagai pelatih interim menggantikan Koeman, hanya memimpin tiga pertandingan Barcelona. Salah satu laga yakni Barcelona tertinggal lebih dulu sebelum akhirnya menyerah 0-1 dari Rayo Vallecano.

Satu laga berakhir imbang 1-1 dari menjamu Alaves setelah sempat lebih dulu memimpin. Dan, satu lagi berhasil dengan kemenangan 1-0 dari Dynamo Kiev di pentas Liga Champions.

Statistik Hernandez
Dari 30 laga bersama pelatih Xavi Hernandez, sebanyak 14 pertandingan Barcelona harus lebih dulu kebobolan. Yakni laga lawan Real Betis, Bayern Muenchen, Sevilla, Linares, Real Madrid, Athletic Club, Atletico, Napoli, Elche, Galatasaray, Eintracht, Levante dan terakhir Cadiz.

Dari 14 pertandingan tersebut, Barcelona hanya mampu comeback sebanyak empat kali untuk mengunci kemenangan. Selebihnya berakhir dengan 5 kekalahan dan 4 kali seri.

‘’Dalam beberapa kasus, kondisi tertinggal gol lebih dulu ini harus mengorbankan gelar atau keunggulan dalam kompetisi, seperti di Piala Super Spanyol, Liga atau Liga Europa itu sendiri,’’ sebut laporan Mundo Deportivo.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0