Liga Spanyol

Ibrahimovic: Saya tak Bahagia Bersama Guardiola dan Messi

Zlatan Ibrahimovid (tengah) bersama Lionel Messi (kiri) - (Twitter/@fooball_tweet)
Zlatan Ibrahimovid (tengah) bersama Lionel Messi (kiri) - (Twitter/@fooball_tweet)

CORNER -- Zlatan Ibrahimovic sedang menikmati kehidupan bahagianya di Italia utara bersama klub raksasa AC Milan. Dengan usianya yang kini 40 tahun, Ibra telah menghabiskan karier sepak bolanya dengan memperkuat sejumlah klub besar Eropa.

Namun, tidak semuanya berjalan manis. Ibra tidak merasakan kebahagiaan ketika membela Barcelona di bawah besuta pelatih Pep Guardiola. Ia pun tidak merasa ‘hidup’ bermain di samping pemain megabintang Lionel Messi.

Di bawah Pep Guardiola dan bersama Lionel Messi, Ibrahimovic tidak pernah benar-benar nyaman di Catalonia. Striker kelahiran Swedia tersebut tidak pernah bahagia di Camp Nou.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

‘’Saya tidak merasa bahagia. Saya tidak memiliki adrenalin,” kata Ibrahimovic dalam program Mi Casa pada Radio 105, seperti dikutip Marca, Sabtu (19/2/2022).

Catatan Ibrahimovic tetap mentereng meski tampil tidak bahagia bersama Barcelona. Dari 29 kali tampil memperkuat klub Catalan tersebut, ia membukukan torehan gol sebanyak 16 biji.

Ia pun meraih empat gelar juara bersama Barcelona. Yakni gelar La Liga, Supercopa Spanyol, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub.

Bersama Milan
Ibrahimovic hanya dua musim bersama Barcelona pada 2009-2011. Namun ia sudah dipinjamkan ke AC Milan pada musim terakhir, sebelum benar-benar diboyong permanen ke Negeri Spaghetti.

Messi Temukan Pesan Khianat Gerard Pique
'Sang Penyelamat' Barcelona dari Tanah Sevilla

Adriano Galliani, vice chairman AC Milan saat itu, membujuk Ibra meninggalkan Barcelona untuk bergabung bersama Rossoneri. ‘’Dia datang ke rumah saya dan berkata dia tidak akan pergi sampai saya menerimanya. Dia seorang pria terhormat,’’ kenang Ibrahimovic. ‘’Bersamanya dan (owner AC Milan, Silvio) Berlusconi, saya merasa bahagia lagi."

Namun, kebersamaan Ibrahimovic dan AC Milan hanya berlangsung singkat selama semusim. Milan yang tersangkut skandal Calciopoli, hancur lebur sehingga terpaksa menjual para bintangnya termasuk Ibrahimovic.

Gerard Pique Jadi Headlines Sejumlah Surat Kabar Jerman
FAKTA: Messi Selalu Gagal di Hadapan Courtois

‘’Saya marah ketika saya meninggalkan Milan,” jelas Ibrahimovic. “Saya tidak berbicara dengannya (Galliani) selama delapan bulan. Saya mengatakan kepadanya untuk menjual seluruh tim, tetapi bukan saya.’’

"Dia berjanji tidak akan menjual saya. Tetapi, kemudian di musim panas, dia menjelaskan banyak hal kepada saya dan menjual saya ke Paris Saint-Germain."

Liar
Ibrahimovic dikenal liar di masa mudanya, terutama dalam berurusan dengan wasit. Tapi, dia percaya usia telah membuat dirinya semakin matang.

Benzema: Musim Sempurnaku Bersama Real Madrid
Tiga Pemain Real Madrid yang DIKUTUK Stadion Santiago Bernabeu

“Saya tidak bisa mengendalikan diri pada awalnya,” kata Ibrahimovic. "Saya berteriak dan memprotes wasit.’’

Ibrahimovic mengaku dirinya kini semakin dewasa dengan semakin bertambahnya usia. Ia sudah bisa mengendalikan emosi ketika menghadapi situasi di lapangan.

Analisis: MU Diprediksi Tersingkir di 16 Besar Liga Champions
Ruud Gullit: MU Tidak Pantas untuk Haaland

"Sekarang saya lebih dewasa dan menangani situasi dengan lebih baik. Mereka (wasit) juga mengenali perubahan sikap saya dan berperilaku berbeda dengan saya,’’ katanya.

Setelah delapan musim meninggalkan AC Milan, Ibrahimovic kini telah kembali ke San Siro pada 2020. Ia mencatatkan 33 gol dari 52 laga AC Milan.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0