Penyakit Asma Pertama Kali Ditemukan di Zaman Cina Kuno
KARTUMERAH – Hari Asma Sedunia pada 2023 ini jatuh pada tanggal 2 Mei. Penyakit pada saluran pernapasan ini pertama kali ditemukan di Cina pada abad Sebelum Masehi (SM).
Penyakit asma sudah diidentifikasi sejak abad SM. ‘’Ada penyebutan asma dalam kitab dari Tiongkok pada 2600 SM. Mesir Kuno juga menyebutkan gejala sesak napas dan gangguan pernapasan,’’ sebut nationaltoday.com dalam tulisan berjudul ‘World Asthma Day’.
Hippocrates (460 hingga 370 SM) adalah orang pertama yang menggambarkan kondisi yang ditemukan di Yunani Kuno. Hippocrates adalah orang pertama yang menghubungkan gejala asma dengan pemicu lingkungan dan perdagangan serta profesi tertentu.
Pada sekitar 100 SM, Aretaeus dari Cappadocia menyusun definisi rinci tentang asma. Ini mirip dengan bagaimana kita sekarang memahami perkembangan penyakit.
Bangsa Romawi Kuno juga mengeksplorasi kondisi tersebut. Pada tahun 50 M, Pliny the Elder menemukan hubungan antara serbuk sari dan kesulitan bernapas. Filsuf Romawi ini adalah orang pertama yang merekomendasikan epinefrin, bentuk pengobatan asma yang cepat sembuh.
Pada abad ke-19, Henry H. Salter membuat deskripsi dan gambaran medis yang akurat tentang apa yang terjadi di paru-paru selama serangan asma. Pada tahun 2019, data WHO mencatat sebanyak 262 juta orang menderita asma dengan menyebabkan lebih dari 460.000 kematian.