Video Skandal di AS Terbuka! Petenis Cantik 16 Tahun Dipukul dan Dicium Bibirnya oleh Ayahnya
![Sara Bejlek (thesportsgrail)](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/8yfauszpua.jpg)
KARTUMERAH – Petenis remaja asal Ceska, Sara Bejlek, menjadi sorotan di media sosial menyusul selebrasinya yang dinilai tidak biasa. Petenis yang baru berusia 16 tahun itu merayakan selebrasi bersama ayah dan pelatihnya usai memenangkan tiket tampil di turnamen Grand Slam AS Terbuka.
Pada Jumat lalu, Bejlek memenangkan kualifikasi Grand Slam terakhirnya tahun ini setelah mengalahkan Heather Watson dari Inggris. Ia mendapatkan tempatnya di AS Terbuka meski akhirnya sudah harus tersingkir di babak pertama setelah kalah dari petenis Rusia Ludmilla Samsonova.
‘’Tetapi, keberhasilannya (lolos kualifikasi Grand Slam) itu dibayangi oleh apa yang terjadi setelah pertandingan (selebrasi),’’ sebut laporan Marca.
Setelah mengalahkan Watson, Bejlek mematuhi protokol berjabat tangan dengan lawannya dan kemudian dengan hakim ketua. Bejlek kemudian pergi untuk merayakan dengan ayah dan pelatihnya.
Semuanya tampak normal. Namun, setelah berpelukan dengan ayahnya yang bernama Jaroslav Bejlek, selebrasinya mulai menuai kontroversi.
‘’Laki-laki dengan handuk putih di lehernya itu meletakkan telapak tangannya dengan jelas di pantat putrinya dan kemudian berpindah tangan dan berulang kali memberinya serangkaian pukulan ‘sayang’ tanpa Sara melakukan apa pun untuk menghentikannya,’’ sebut Marca. ‘’Bahkan, aksi tepuk ‘sayang’ di pantat Sara itu berakhir dengan ciuman di bibir.’’
Setelah selebrasi ini, Bejlek pergi ke pelatihnya yakni Jakub Kahoun. Selebrasinya bisa dibilang identik, tapi tanpa ciuman di bibir.
Video selebrasi Sara Bejlek tersebut viral di dunia media sosial Twitter. Reaksi netizen pun beragam.
Mereka yang kontra, mendesak WTA serius melakukan penyelidikan karena ada tindakan pelecehan seksual. Sementara lainnya menilai tidak perlu karena tiap negara memiliki budaya yang berbeda-beda dalam merayakan sesuatu. ‘’Mereka menjelaskan bahwa perilaku tersebut (selebrasi Sara Bejlek) umum di negara-negara Barat seperti Republik Ceska,’’ tulis Marca.
![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/bf935b65e70abdc10d433f76c5b60d18.jpeg)