Mike Tyson menunaikan shalat lima waktu di Masjid Nabawi. (CDA)
HISTORY – Dunia olahraga tidak sekadar bercerita tentang sebuah pertandingan. Kisah hidup para atletnya pun memiliki cerita tersendiri, seperti kisah sedih perjalanan spiritual petinju legendaris Mike Tyson dalam menunaikan ibadah umrah ke tanah suci Makkah.
Momennya terjadi pada awal Juli 2010. Seperti dikutip dari gulfnews.com dalam laporannya berjudul Boxing's Mike Tyson in Saudi on Makkah pilgrimage, Tyson dikabarkan tiba di Madinah, Arab Saudi, pada hari Jumat, tanggal 2 Juli 2010.
Mantan juara tinju dunia kelas berat itu langsung menuju Masjid Nabawi untuk menegakkan shalat lima waktu. Tyson yang memeluk Islam ketika masih mendekam di penjara pada tahun 1990an itu shalat di Raudah (Taman Surga) yang terletak persis di sebelah makam Rasulullah SAW.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Ketika mengetahui shalat di Taman Surga di sebelah makam Rasul, Tyson mengaku sangat terharu. Pria kelahiran Brooklyn, New York, Amerika Serikat, pada 30 Juni 1966 ini langsung menitikkan air mata.
‘’Saya tidak kuasa membendung air mata ketika tahu bahwa saya shalat di salah satu Taman Surga,’’ kata Tyson seperti dikutip dari laporan Saudi Gazzete.
Raudhah merupakan tempat berdoa paling mustazab yang disebut sebagai taman-taman surga. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda,''Di antara rumahku dan mimbarku adalah taman-taman surga dan mimbarku berada di atas telagaku.” Rumah yang dulu ditinggali Rasul kini menjadi tempat makam beliau.
Dari Madinah, Tyson melakukan perjalanan ke Makkah untuk menunaikan ibadah umrah. Dia juga pergi ke Jeddah, Abha, dan Riyadh sebagai bagian dari turnya.
Selain mengunjungi pusat-pusat sejarah Islam, sebut laporan Arab News, Si Leher Beton juga bertemu dengan warga Arab Saudi untuk mengenal budaya dan tradisi lokal. Kepergian Tyson ke Tanah Suci selama sepekan itu diinisiasi oleh Canadian Dawah Association (CDA). Oganisasi nirlaba ini mempunyai program bagi para mualaf untuk melakukan perjalanan gratis ke Tanah Suci dan ziarah ke pusat-pusat sejarah Islam.
