'Operasi Mbappe' Memasuki Babak Terakhir
CORNER NEWS -- Pertanyaan teka-teki atas masa depan Kylian Mbappe hampir dipastikan akan segera menemui titik jawaban. Tetapi, keadaan negosiasi masih membutuhkan sedikit kesabaran ekstra.
‘’Hasil yang paling logis menunjuk pada penandatanganan oleh Real Madrid, meskipun versi pihak berbeda pada situasi saat ini,’’ sebut laporan Marca.
Di kubu Real Madrid, ada kesepakatan tentang masalah ini. Mbappe kemungkinan akan bermain di Real Madrid mulai musim panas ini.
Namun, beberapa suara menjelaskan bahwa kesepakatan itu tidak sepenuhnya tertutup dan aspek yang berbeda masih perlu dikerjakan. Salah satunya adalah ekonomi dimana jarak antara satu tim dengan tim lainnya masih sangat jauh.
Jeda Sepuluh Hari
Berbicara kepada Marca, pihak sang pemain tegas menyangkal laporan bahwa Mbappe telah memilih untuk tetap bertahan di PSG. Pihak Mbappe berkeras bahwa belum ada pilihan yang pasti. Dan, mereka mengakui bahwa Real Madrid memiliki semua kemungkinan.
Sejak babak 16 besar Liga Champions, ada beberapa pertemuan antara Real Madrid dan keluarga Mbappe. Karena komitmen profesional dan pribadi yang berbeda, pembicaraan terhenti selama sekitar dua pekan. Setelah mampu menyamakan pemahaman, kedua pihak sepakat melanjutkan pembicaraan.
Pemahaman di level olahraga hampir dipastikan selesai. Kedatangan Erling Haaland akhirnya tidak akan menjadi masalah.
‘’Sang pemain (Mbappe) sepakat memprioritaskan proyek olahraga dengan menunjukkan kepeduliannya terhadap peremajaan skuad Madrid yang diperlukan selama tiga atau empat musim ke depan,’’ sebut Marca.
PSG Belum Menyerah
Sumber operasi mengatakan bahwa negosiasi berjalan dengan baik. Mbappe ingin mewujudkan mimpinya bermain untuk Real Madrid.
Sementara, sumber PSG menyebutkan bahwa ada opsi bagi Mbappe untuk memperbarui kontrak. Mereka mengusulkan perpanjangan dua tahun dengan kemungkinan pergi setelah Piala Dunia 2022 jika sang pemain mau.
Bahkan, PSG menawarkan Mbappe untuk menyebutkan angka ekonomi. Namun, ini bukan masalah uang. Ini juga bukan masalah persuasi, bahkan jika otoritas Prancis dan Qatar telah bergabung untuk meyakinkan Mbappe untuk menandatangani kontrak.