Barcelona Benar-Benar Berada Dalam Tekanan Tinggi
JAKARTA -- Barcelona kini sedang berada dalam tekanan maksimal menyusul kekhawatiran mengenai hasil dan performanya. Namun Presiden Joan Laporta belum akan mengambil keputusan hingga pertandingan melawan Napoli di pentas Liga Champions pekan depan.
Hasil imbang 3-3 melawan Granada, tim yang berada di peringkat kedua terakhir klasemen La Liga, di Montjuic adalah konfirmasi kesekian kalinya bahwa Barcelona tidak dapat menemukan konsistensi dalam hal hasil ataupun performa.
‘’Barcelona belum mampu mengatasi kesalahan yang menghantui mereka sepanjang musim,’’ sebut laporan Marca.
Alhasil kegugupan, kekhawatiran, ketegangan, dan keraguan pun menguasai klub terutama di jajaran direksi yang dipimpin oleh Joan Laporta. Presiden yang mulai disebut-sebut oleh para penggemar sebagai salah satu penyebab situasi ini meluapkan kemarahannya setelah bentrokan melawan Granada akhir pekan lalu.
Laporta tidak bisa menyembunyikan kejengkelannya, tapi dia belum akan mengambil tindakan. Untuk saat ini, pertandingan kuncinya adalah laga melawan Napoli di Liga Champions pada 22 Februari mendatang.
Meski tak ada yang mau menyerah, namun di ruang ganti dan jajaran direksi, La Liga Spanyol sudah dianggap berakhir. Real Madrid, sang pemuncak klasemen, sudah unggul 10 poin dan tampak tak terkejar.
Mereka tidak percaya Barcelona mampu memperkecil jarak yang begitu besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. ‘’Yang benar-benar menjadi perhatian mereka saat ini adalah: mengamankan tempat di Liga Champions untuk musim depan (target paling ambisius adalah posisi kedua klasemen La Liga),’’ tulis harian ternama Spanyol tersebut.
Target terpenting lainnya adala lolos ke babak perempat final Liga Champions. Karena itu, laga lawan Napoli menjadi sangat penting untuk menentukan nasib klub dan pelatih Xavi Hernandez.
Xavi memang telah mengumumkan bahwa dirinya akan hengkang pada bulan Juni mendatang. Namun, kepergiannya bisa lebih cepat jika Barcelona menerima hasil buruk di babak 16 besar Liga Champions.
Pertandingan lawan Napoli akan menjadi penentu bagi pelatih dan klub karena taruhannya tinggi di semua level tingkatan. Dalam level olahraga, kegagalan di babak 16 besar Liga Champions akan merusak citra klub dan semakin mempersulit kemungkinan bermain di Piala Dunia Antarklub.
Dari sisi ekonomi, hal ini tidak hanya berarti hilangnya 9,6 juta penonton karena gagal lolos ke babak berikutnya. Hal ini juga berarti mengalami keseimbangan negatif karena dewan azulgrana menganggarkan dana untuk mencapai perempat final.
Kegagalan di pentas Liga Champions juga bisa berdampak pada psikologis tim. Dan, hal tersebut bisa merembet pada penampilan Barcelona di laga-laga sisa musim La Liga. Semua ini yang membuat Barcelona kini benar-benar berada dalam tekanan tinggi.