Liga Inggris

Chelsea Seperti Sekumpulan Anak-Anak di Hari Pertama Sekolah

Chelsea (Instagram/Chelseafc)

JAKARTA – Chelsea melenggang ke putaran keempat Piala Liga Inggris (Piala Carabao) usai mengalahkan Brighton & Hove Albion pada pekan lalu.The Blues menang tipis 1-0 lewat gol semata wayang Nicolas Jackson pada menit ke-50.

Itu menjadi kemenangan pertama selama sebulan terakhir sejak menundukkan klub divisi empat AFC Wimbledon dengan skor 2-1 di putaran kedua Piala Liga Inggris. Dan, gol Jackson menjadi gol pertama Chelsea sejak kekeringan gol selama 338 menit.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Apa Chelsea sudah bangkit? Klub asal London ini perlu terlebih dahulu membuktikannya di kancah Liga Primer Inggris.

Kasus Mudryk
Chelsea telah mengeluarkan ratusan juta dolar sejak pemilik baru mengakuisisi kepemilikan dari Roman Abramovich pada Mei 2022. Dan, mereka ingin membangun skuad Chelsea yang mengandalkan pemain-pemain muda berbakat dan cemerlang.

Mereka didatangkan dengan biaya transfer yang tinggi. Harapannya mereka akan tumbuh menjadi tim tangguh yang mampu memberikan trofi ke Stamford Bridge.

Itu teori yang bagus. Tapi, tidak semua pemain muda berpotensi itu mampu memaksimalkan potensi mereka. Sebagian justru malah tertekan sehingga potensinya sama sekali tidak keluar. Mykhailo Mudryk adalah contoh klasik.

Gelandang yang diboyong dari Shakhtar Donetsk dengan nilai kontrak 88 juta poundsterling pada Januari lalu telah membuat 23 penampilan tanpa mencetak gol. Kepercayaan dirinya tampak hancur bahkan sebelum ia digantikan di babak kedua.

Masalah keluarga juga memberatkan pemain berusia 22 tahun itu. Mudryk jelas sulit fokus dengan keluarga di Ukraina yang sedang dilanda perang.

Anak Sekolah
Jackson yang golnya membawa Chelsea ke babak keempat Piala Liga Inggris, juga masih terlalu mentah untuk diandalkan dan memberikan hasil konsisten. Pemain berusia 22 tahun yang direkrut dari Villarreal dengan transfer 32 juta poundsterling ini masih harus menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang papan atas Liga Inggris.

‘’Skuad besutan pelatih Mauricio Pochettino terlihat seperti sekelompok anak-anak di hari pertama mereka di sekolah. Semuanya sangat ingin tampil mengesankan, namun tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan diri mereka sendiri,’’ sebut ESPN.

Skuad muda Mauricio Pochettino membutuhkan pengalaman dan pengetahuan dari pemain senior. Namun sebagian pemain senior telah hengkang dengan hanya menyisakan Thiago Silva (39 tahun) Raheem Sterling (28) untuk memimpin.

Pochettino telah menunjukkan kemampuannya membentuk tim muda di Tottenham. Tetapi, ia saat itu masih memiliki pemain profesional senior seperti Jan Vertonghen, Toby Alderweireld, dan Hugo Lloris untuk membimbing para pemain muda.

Pochettino juga tidak pernah memiliki skuad yang tidak seimbang seperti Chelsea saat ini. Pochettino terpaksa menurunkan tiga bek kiri (Ben Chilwell, Marc Cucurella, dan Ian Maatsen) di posisi berbeda saat menghadapi Brighton & Hove Albion pekan lalu.

Apakah Chelsea sudah benar-benar bangkit? The Blues harus membuktikannya saat menghadapi tuan rumah Fulham di laga Liga Inggris pada 3 Oktober mendatang. Kita lihat saja.