Sayap Real Madrid Yang Sering Dilupakan
KARTUMERAH – Juara bertahan Real Madrid menghancurkan tuan rumah Celtic 3-0 di laga pembuka grup F Liga Champions pada Selasa (6/9/2022) malam waktu setempat. Dua dari tiga gol Los Merengues malam itu tercipta lewat pergerakan sayap kanan, sayap yang selama ini ‘dilupakan’.
‘’Itu adalah dua gol yang menunjukkan kehebatan teknis sang juara Eropa. Keduanya datang dari sayap kanan, sebuah sayap yang mereka manfaatkan lebih dari sebelumnya di Celtic Park,’’ sebut laporan Marca.
Marca mengacu pada gol pertama Madrid lewat sepakan Vinicius Junior. Diawali kerjasama Federico Valverde dan Eden Hazard di sayap kanan, gelandang Uruguay itu melepaskan operan presisi ke sayap kiri. Vinicius menyambarnya dengan melepaskan gol secara klinis.
Lalu gol ketiga yang disebut sebagai sebuah karya seni, juga tercipta dari sayap kanan. Toni Kroos melepaskan umpan panjang yang disambut Dani Carvajal dengan berlari di sayap kanan. Dengan sekali sontekan, Carvajal menyodorkan umpan yang berhasil dimaksimalkan Eden Hazard menjadi sebuah gol.
Sayap Kanan
Bukan tanpa alasan jika Real Madrid selama ini lebih sering menumpukan serangan dari sayap kiri. Di sisi tersebut, ada Vinicius yang menjadi mesin gol Los Blancos. Duetnya bersama striker Karim Benzema telah menjadi lumbung gol Real Madrid musim lalu.
‘’Karim memiliki kecenderungan untuk bermain ke sayap kiri, menghubungkan dengan Vinicius,’’ sebut harian Marca.
Pada laga semalam, Benzema hanya tampil setengah jam setelah ditarik keluar karena mengalami cidera. Vinicius pun bermain lebih berhati-hati dari biasanya, sehingga pergerakan serangan Madrid mulai condong ke sayap kanan.
Data menunjukkan 45 persen serangan Real Madrid malam itu datang dari sayap kanan. Sisanya sebesar 35 persen datang dari sisi kiri.
‘’Singkatnya, ini adalah pertandingan pertama sejak LaLiga Santander dimulai di mana Real Madrid lebih banyak menyerang di sayap kanan daripada di kiri,’’ tulis harian Marca.
Berat Sebelah
Pada laga sebelumnya melawan Almeria, sebanyak 53 persen serangan skuad Carlo Ancelotti datang dari sayap kiri dan 22 persen dari kanan. Pertandingan melawan Real Betis pun demikian: 50 persen kiri vs 23 persen kanan.
Pada musim lalu, Real Madrid menghasilkan 43 persen serangan dari sayap kiri dibandingkan 33 persen dari sayap kanan. Anehnya, serangan Real Madrid menjadi seimbang ketika Karim Benzema absen.
‘’Misalnya, dalam Clasico di Estadio Santiago Bernabeu, di mana pemain Prancis itu absen, tim asuhan Ancelotti membagi serangan mereka ke kedua sayap hampir sama: 37 persen vs 38 persen,’’ sebut Marca.